Senin, 27 Juni 2016

‘’BISNIS GERAI JAMU TRADISIONAL”



Tugas Mandiri

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pengantar Bisnis

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Kelas : C222


SARIMAULI PRANSISCA  NIM 2014122236

 



FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang-Tangerang Selatan

Telp/Fax : 021-7412566/71709855 http://www.unpam.ac.id

2015

 

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan serta sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “BISNIS GERAI JAMU TRADISIONAL”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun lebih baik lagi.  Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

                                                                                                                                Pamulang, Juli 2015




                                                                                                                                               Penyusun


DAFTAR ISI



     3.1.Jamu.. 4


                                                                           BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

                   Jamu  tradisional  adalah obat yang  bersifat  herbal   dimana   tidak                                       

      mengandung bahan kimia dan  berasal dari tanaman-tanaman  obat  yang  

      berkhasiat. Dewasa ini perkembangan jamu tradisional semakin meningkat,   

      dapat dilihat dari  banyaknya  program di televise  yang  menayangkan akan   

      pentingnya jamu tradisional. Selain itu selalu ada ulasan mengenai manfaat

      suatu   tanaman    untuk   dijadikan   obat   dibeberapa   media  cetak.  jamu

      tradisional  banyak  dikonsumsi  dikarenakan  minimnya  efek samping  dan  

      harganya  yang  cenderung  lebih  murah  dibandingkan  obat  kimia. Selain      

      itu     program    pemerintah     yang      mencanangkan     back    to    nature  

      (www.jawatengah.go.id) membuat  jamu  tradisional  semakin  berkembang.

      Jamu tradisional diproduksi oleh produsen jamu yang berskala besar seperti

      Sido  Muncul, Air  Mancur, dan  Jamu Jago, selain  produsen  dengan skala

      besar   jamu  tradisonal  juga  banyak  diproduksi  oleh   produsen-produsen

      dengan   skala   kecil   seperti   jamu   gendong. Produsen-produsen   jamu

      tradisional skala besar  memasarkan  produknya  dengan   membuka depot-

      depot  jamu khusus merek  yang   mereka   produksi  sendiri  bahkan sudah

      mencapai   pasar  internasional  dengan  mengekspor   keluar negeri. Media

      promosi yang lakukan oleh produk-produk terkenal seperti Sido Muncul, Air

       Mancur, dan Jamu Jago sudah menggunakan media cetak, elektronik dan

       internet.

1.2.Tujuan Penulisan

     1. Mengetahui pengertian Bisnis Gerai Jamu Tradisional

     2. Mengetahui jenis – jenis jamu

     3. Mengetahui keunggulan berbisnis jamu tradisional

     4. Mengetahui strategi pemasaran jamu tradisional

1.3.Manfaat Penulisan

     1.Bagi  para  wirausahawan  Makalah   ini   dapat   menambah    wawasan  

        mengenai bisnis gerai jamu tradisional.

     2.Bagi    rekan-rekan     mahasiswa     Makalah     ini     dapat   menambah

        Pengetahuan  mengenai   berbisnis gerai jamu tradisional yang

        merupakan tugas mandiri  dalam mata kuliah pengantar bisnis.

     3.Bagi Pembaca  Makalah  ini  dapat  menambah wawasan bagi pembaca 

        Mengenai  bisnis  gerai  jamu  tradisional  dan  agar  para  pembaca     

        dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

1.4.Sistematika Penulisan

      Sistematika uraian makalah  ini  terdiri  dari tiga  bagian  yaitu  pendahuluan  

      yang meliputi latar belakang masalah, tujuan, sistematika uraian. Kedua isi  

      atau kajian teori dan pembahasan. Ketiga penutup  yang  berisi  kesimpulan  

      dan   saran    dilengkapi   dengan   daftar   pustaka  dan  lampiran-lampiran.




BAB II

2.1.Rumusan Masalah

      Berdasarkan   latar  belakang  permasalahan di atas,  rumusan  masalah   

      penelitian  ini adalah sebagai berikut:

      1. Apa pengertian jamu ?

      2. Jelaskan jenis – jenis  jamu ?

      3. Bagaimana keunggulan berbisnis jamu tradisional ?

      4. Bagaimana kekurangan berbisnis jamu tradisional ?

      5. Bagaimana strategi pemasaran jamu tradisional ?


 

BAB III

3.1.JAMU

Jamu telah lama dikenal dan banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat, baik itu kalangan bawah, menengah, maupun kalangan atas. Cara pemakaian sendiri tetap sama dengan budaya jamu dari jaman dulu, yaitu diminum maupun dipergunakan/ dioleskan. Meskipun kini jamu bisa dibeli jadi berupa bubuk dalam bungkusan, pil, kapsul, minuman ataupun berupa krem atau salep. Namun, di beberapa wilayah masih banyak ditemui penjual jamu gendong yang menjajakan dagangannya. Ciri khas dari penjual jamu gendong sendiri tetap dipertahankan, yaitu perempuan membawa bakul yang di dalamnya berisi botol jamu dengan cara digendong, sementara tangan kiri memegang ember untuk mencuci gelas setelah dipakai untuk minum jamu.

Berdasarkan sejarahnya, jamu gendong termasuk melegenda di Indonesia sebagai negara yang punya tumbuhan obat terlengkap nomor dua di dunia. Berdasarkan sejarahnya, obat tradisonal yang terbuat dari akar, daun, maupun umbi-umbian tersebut muncul pertama kali dalam tradisi keraton Jawa. Setelah itu jamu diajarkan ke masyarakat dan dipasarkan dengan cara dipikul maupun digendong.

Saat ini kebanyakan masyarakat masih berminat untuk mengkonsumsi jamu gendong sebagai salah satu upaya untuk perawatan kesehatan. Walaupun secara umum sudah diketahui manfaat jamu gendong, namun secara tertulis belum banyak yang mengidentifisikasi khasiat dan manfaat dari sudut pandang penjualnya. Di samping itu, diperkirakan resep jamu gendong bervariasi, sedangkan pencatatan atau dokumentasi tentang resep jamu gendong tidak banyak dilakukan sehingga sulit diperoleh gambaran secara pasti.


(http://bisnisukm.com/jamu-gendong-masih-dicari-dan-diminati.html)

3.2.JENIS –JENIS JAMU

1.Jamu Beras Kencur

Jamu beras kencur dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu yang dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, banyak pula yang berpendapat bahwa jamu beras kencur dapat merangsang nafsu makan, sehingga selera makan meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat.

Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan, namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya tidak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kunci, kayu keningar, kunir, jeruk nipis, dan buah pala. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan.

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus dan dibiarkan sampai dingin, kemudian disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras disangan, selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, diperas, dan disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air matang yang sudah tersedia, diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.


(http://bisnisukm.com/jamu-gendong-masih-dicari-dan-diminati.html)


2. Jamu Kunir Asam,

Jamu Kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu ‘adem-ademan atau seger-segeran’ yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda dan dapat menyuburkan kandungan. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula (atau pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

 

 







3. Jamu Cabe Puyang,

 Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu ‘pegal linu’. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua.

Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan puyang. Tambahan bahan baku lain dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan antara lain temu ireng, temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari, kunir, merica, kedawung, keningar, buah asam, dan kunci. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.

Cara pengolahan

Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan ini kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang yang sudah tersedia. Selanjutnya, ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol.




(http://bisnisukm.com/jamu-gendong-masih-dicari-dan-diminati.html)
(http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jamu&veaction=edit&vesection=4)


4. Jamu Pahitan,

Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk ‘cuci darah’, kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal, dan pusing. Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan).

Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan segar seperti sinom atau kunir asam.

Untuk Pengolahan jamu sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama dengan merebus seluruh bahan dan kedua dengan cara mengambil/ memeras sari yang terkandung dalam jamu, kemudian dituangkan ke dalam air matang.

 

 

(http://bisnisukm.com/jamu-gendong-masih-dicari-dan-diminati.html)


Cara-cara tersebut dilakukan mengikuti cara yang dilakukan pendahulunya yang dilakukan secara sederhana dan tradisional. Perbedaan yang ada kemungkinan hanya pada peralatan yang digunakan. Misalnya, dahulu lebih banyak menggunakan pipisan batu sekarang lebih disukai dengan ditumbuk bahkan ada yang menggunakan alat listrik (blender). Alat untuk merebus dahulu banyak menggunakan ‘kendil’ yang terbuat dari tanah liat kini berganti dengan panci email.

Di samping bahan pokok, terdapat variasi bahan baku yang merupakan bahan tambahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki warna, rasa, maupun khasiat. Variasi ini memberikan perbedaan rasa dan khasiat jamu yang menjadi andalan dari masing-masing pembuat jamu. Upaya tersebut mereka lakukan untuk memenuhi selera konsumen berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari dalam menjajakan jamu.

Sebagai pemanis rasa jamu, pada umumnya digunakan gula merah dan atau gula pasir, tetapi ada pula yang menambahkan gula obat (saccharin). Tindakan tersebut dilakukan kemungkinan untuk menekan harga mengingat cukup mahalnya harga gula sedangkan untuk menaikkan harga jual jamu akan mempengaruhi kemampuan beli konsumen atau adanya keinginan dari pembuat jamu gendong agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.






(http://bisnisukm.com/jamu-gendong-masih-dicari-dan-diminati.html)



3.3.Keungulan Berbisnis Jamu Tradisional

Walaupun jamu adalah minuman tradisional namun minuman ini masih memiliki penikmat yang banyak atau target pasar yang luas.Dengan terangkatnya aneka minuman seperti jamu tradisional ini membuat para pelaku usaha jamu memiliki dampak yang bagus. Telah banyak produk jamu yang sudah masuk ke aneka took dan aneka supermarket dengan kemasan modern yang lebih praktis. Hal ini membuat peluang dari jamu tradisional semakin menggiurkan untuk menjalankan usaha jamu ini pun juga tidak membutuhkan modal yang besar. Dengan memanfaatkan peralatan yang ada di dapur rumah maka membuat jamu pun dapat di jalankan. Selain itu memilih lokasi berjualan yang tepat seperti di pinggir – pinggir jalan atau pun bisa juga dengan berjualan di depan rumah jika rumah Anda cukup strategis atau pun dengan cara berjualan keliling.

3.4.Kekurangan Berbisnis Jamu Tradisional

Beberapa masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha jamu adalah adanya beberapa pelaku usaha nakal yang mencampuri minuman jamu dengan obat – obatan berbahaya yang tidak baik untuk kesehatan untuk mencari keuntungan lebih. Hal ini membuat dampak yang negatif untuk jamu tradisional, para konsumen pum menjadi ragu untuk meminum jamu tradisional. Oleh karena itu, agar para konsumen mau mencoba jamu tradisional yang dibuat maka yakinkan mereka bahwa bahan – bahan yang digunakan aman dan berkualitas. Jaga kualitas serta keaslian dari produk, berikan cita rasa yang enak serat berkhasiat. Selain masalah tersebut yang perlu dihadapi oleh para pengusaha jamu ialah persediaan bahan baku jamu atau rempah-rempah yang tidak stabil. Persediaan bahan baku jamu ini dipengaruhi oleh cuaca. Sehingga bila dipasarkan persediaan semakin sedikit maka harga jualnya akan naik. Oleh karena itu para penjual jamu harus bisa berkerja sama dengan petani rempah supaya persediaan bahan pembuatan jamu terus terjaga dan bisa memperoleh harga yang terjangkau.

(http://www.tokomesin.com/peluang-bisnis-jamu-tradisional-dan-analisa-usahanya.html)          

3.5.Strategi Pemasaran Jamu Tradisional

Strategi untuk mendukung penjualan jamu ini dapat dikerjakan dengan cara membuat kemasan jamu yang menarik. Seperti dengan menggunakan aneka botol yang unik atau kemasan plastik dengan kemasan yang rapi untuk produk jamu instan. Selain mengemas produk jamu tradisional menjadi lebih menarik, cantumkan juga surat izin dari BPOM dan sertifikat halam dari MUI pada merek. Cara ini penting dilakukan agar para konsumen bisa percaya terhadap produk jamu yang dijual. Mengikuti berbagai acara pameran atau sebagainya juga bisa dijadikan salah satu ajang promosi jamu yang efektif untuk mengenalkan produk jamu kepada banyak orang.

Hal penting yang perlu dilakukan saat menjalankan bisnis jamu tradisional ini yaitu modifikasi produk serta strategi pemasaran yang baik. Cara ini mampu mengangkat jamu tradisional menjadi minuman modern masa kini. Kualitas produk yang ditawarkan semakin tinggi maka semakin banyak juga peminat dari jamu tradisional yang Anda ciptakan.

 


3.6.Analisa Usaha

 

Modal Awal                                                           Nilai

 

Sewa Tempat                                                   Rp. 650.000

 

Etalase Jamu                                                    Rp. 2.700.000

 

Daftarkan produk ke BPOM                              Rp. 1.500.000

 

Alat masak (panic, kompor dan lainnya)           Rp. 1.000.000

 

Termos es batu dan blender                              Rp. 1.200.000

 

Banner                                                               Rp. 550.000

 

Total                                                                  Rp. 7.600.000

Penyusutan Alat


Etalase =1/60 x RP. 2.700.000                          Rp. 45.000

Blender dan termos  =1/36x

Rp. 1.200.000                                                     Rp. 33.333



(http://www.tokomesin.com/peluang-bisnis-jamu-tradisional-dan-analisa-usahanya.html)

Alat masak =1/36xRp.

1.000.000                                                            Rp. 27.777


Banner =1/24xRp. 550.000                                 Rp. 22.916


Total Penyusutan Alat                                      Rp. 129.026

Biaya Operasional Per Bulan

Bahan baku (temulawak,

kencur, jahe dll)                                                   Rp. 6.500.000

Kemasan                                                             Rp. 1.700.000

Sewa tempat                                                        Rp. 650.000

Gaji karyawan                                                       Rp. 750.000

Biaya listrik dll                                                       Rp. 600.000

Penyusutan alat                                                    Rp. 129.026    

Total Biaya Operasional                                     Rp. 10.329.026

Omset Per Bulan

Harga jual jamu @Rp. 5.000/kemasan

Penjualan rata -  rata dalam satu bulan:              =Rp. 12.000.000





(http://www.tokomesin.com/peluang-bisnis-jamu-tradisional-dan-analisa-usahanya.html)


Rp.5.000x80 kemasanx 30 hari

Laba Bersih Per Bulan

Rp. 12.000.000 – Rp. 10.329.026          =Rp. 1.670.974

Return Of Investmen

Modal awal : Laba bersih                       =4,5 Bulan



















(http://www.tokomesin.com/peluang-bisnis-jamu-tradisional-dan-analisa-usahanya.html)


BAB IV

PENUTUP

      Jamu    tradisional   adalah    obat   yang   bersifat    herbal    dimana    tidak                                       

      mengandung bahan kimia dan  berasal dari tanaman-tanaman  obat  yang  

      berkhasiat. Dewasa ini perkembangan jamu tradisional semakin meningkat,   

      dapat dilihat dari  banyaknya  program di televise  yang  menayangkan akan   

      pentingnya jamu tradisional. Selain itu selalu ada ulasan mengenai manfaat

      suatu   tanaman    untuk   dijadikan   obat   dibeberapa   media  cetak.  jamu

      tradisional  banyak  dikonsumsi  dikarenakan  minimnya  efek  samping dan  

      harganya yang  cenderung  lebih  murah  dibandingkan  obat   kimia. Selain       

      itu      program      pemerintah    yang      mencanangkan     back   to   nature  

      (www.jawatengah.go.id) membuat  jamu  tradisional semakin   berkembang.

      Jamu tradisional diproduksi oleh produsen jamu yang berskala besar seperti

      Sido Muncul, Air  Mancur, dan Jamu Jago, selain  produsen  dengan  skala

      besar jamu  tradisonal   juga  banyak  diproduksi   oleh   produsen-produsen

      dengan   skala   kecil  seperti   jamu  gendong. Produsen-produsen   jamu

      tradisional skala besar  memasarkan   produknya  dengan  membuka depot-

      depot  jamu  khusus   merek  yang  mereka produksi sendiri  bahkan  sudah

      mencapai  pasar  internasional   dengan   mengekspor keluar negeri. Media

      promosi yang lakukan oleh produk-produk terkenal seperti Sido Muncul, Air

       Mancur, dan Jamu Jago sudah menggunakan media cetak, elektronik dan

       internet.                                                                                          

 



DAFTAR PUSTAKA


1.http://bisnisukm.com/jamu-gendong-masih-dicari-dan-diminati.html.
2.http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jamu&veaction=edit&vesection=4.
3.http://www.tokomesin.com/peluang-bisnis-jamu-tradisional-dan-analisa-usahanya.html. .

 





0 komentar:

 

Ora Et Labora (Amazing Grace) Published @ 2014 by Ipietoon