Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen :
2.BAGUS
NIM
3.DIKI NIM
4.KEREN NIM
5.MAYA NIM
6.SARIMAULI PRANSISCA NIM 2014122236
7.SITI NURHASANAH NIM
8.TRIYANA FEBRI NIM
Kelas 02 SAKEF Akuntansi C.222
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan pertolonganNya sehingga Kami
dapat menyelesaikan Makalah ini. Melalui makalah ini, Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang turut membantu terselesainya makalah
ini. Dalam Makalah ini kami membahas tentang manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM). Telah kita ketahui bahwa pembelajaran kita dalam pengantar manajemen ini
menyangkut pembelajaran tentang perusahaan dan hal terpenting dalam tercapainya
usaha yang maju tergantung dari kemampuan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu
timbul dalam pemikiran kami untuk mengambil tema dalam pembuatan makalah ini
Manajemen Sumber Daya Manusia agar kita lebih memahami dan mengerti apa dan
bagaimana arti penting Sumber Daya Manusia dalam Manajemen Perusahaan. Makalah
ini akan menjelaskan seluas-luasnya mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia yang
kami rangkum dari berbagi sumber baik melalui buku penunjang maupun dari
sumber-sumber lainnya. Untuk itu semoga makalah yang Kami buat ini dapat
menjadi dasar dan acuan agar kita menjadi lebih kreatif lagi dalam membuat
suatu laporan atau makalah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Pamulang, JUNI 2015
Penyusun
Penyusun
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
BAB II RUMUSAN
MASALAH……………………………………………….....4
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………..5
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya adalah segala
sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya
yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumber daya,
seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya finansial
merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju
dan terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama
dalam membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan
perusahaan tersebut. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut
penunjang secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat
kelengkapannya. Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam
rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan
skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan
perusahaan dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan unsur
penunjang penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan adanya
kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya
suatu perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu
manusia, karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam
1
perusahaan. Maju dan tidaknya
perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan
dalam suatu perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu. Oleh karena
itu, berdasarkan hal tersebut Kami akan menjabarkan definisi manajemen sumber
daya manusia, fungsi, urgensi dan implementasinya.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Manajemen Sumber
Daya Manusia
2.
Mengetahui pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
3.
Mengetahui proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Mengetahui peran dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
C. Manfaat
Penulisan
1.Bagi para wirausahawan
Makalah ini dapat menambah wawasan
mengenai manajemen sumber daya manusia dan dapat
menggugah
untuk dapat terus meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
dalam
usahanya.
2.Bagi rekan-rekan
mahasiswa Makalah ini dapat menambah
Pengetahuan mengenai manajemen
sumber
daya
manusia yang
merupakan salah satu materi dalam mata
kuliah pengantar bisnis.
3.Bagi Pembaca Makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca
mengenai manajemen sumber daya manusia dan agar para pembaca
dapat mengimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2
D. Sistematika Penulisan
Sistematika
uraian makalah ini terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan yang meliputi
latar belakang masalah, tujuan, sistematika uraian. Kedua isi atau kajian teori
dan pembahasan. Ketiga penutup yang berisi kesimpulan dan saran dilengkapi
dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
3
BAB II
RUMUSAN MASALAH
A.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang permasalahan di
atas, rumusan masalah
penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?
2. Bagaimana sejarah
Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia?
4. Bagaimana proses tahapan Manajemen
Sumber Daya Manusia?
5. Bagaimana peran dan
fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia?
4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen
sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga tercapai tujuan ( goal ) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia- bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis. Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
menurut para ahli:
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan. MSDM adalah ilmu
dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan
dan masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora MSDM adalah
sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan
pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain
dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan
karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan
perburuhan yang mulus.
5
3. Menurut Achmad S. Rucky MSDM adalah
penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara
efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal
oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean MSDM adalah
proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan
hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
5. Menurut Mutiara S. Panggabaean MSDM adalah
kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang,
yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri
dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi
kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian
prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan
hubungan kerja.
http://www.academia.edu/9917399/MAKALAH_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA diakses pada tanggal 25 mei 2015
pada pukul 11:21 wib.
6
6.Flippo(1980:5)Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai
Tujuan individu,
organisasi dan masyarakat.
7.
Hadari Nawawi (1996:42) menyimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia
adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi,
agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi
pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
8.
French menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah penerikan,
seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk
mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. (Hani Handoko,2011:3).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-nahiyah-jaidi-mpd/msdm-ukm-tenan.pdf diakses
pada tanggal 25 mei 2015 pada pukul 11:27 wib.
Flippo, E.B, 1980. Personnel
Management, McGraw-Hill, Inc, Singapore.
Gary Dessler,(2010) Manajemen Sumber daya Manusia. Edisi kesepuluh Jilid 1&2, PT indeksJakarta
Barat.
Handoko Hani, 2011. Manajemen Personalia & Sumberdaya manusia. Penerbit BPFEYogyakarta, Anggota IKAPI No.008.
7
B.
Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam setiap
kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul
masalah-masalah. Untuk mengatasi masalah–masalah yang timbul ada beberapa
pendekatan sesuai dengan periodenya. Maksudnya pendekatan yang lebih akhir
menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai sekarang pun
masih ada pimpinan perusahaan yang menggunakan pendekatan lama dalam mengatasi
permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan: Pendekatan Mekanis,
Pendekatan Paternalisme, dan, Pendekatan Sistem Sosial.
1.
Pendekatan Mekanis (klasik)
Perkembangan di bidang Industri dengan
penggunaan mesin–mesin dan
alat –alat elektronika membawa kemajuan yang sangat pesat dalam
efisiensi kerja. Dalam pendekatan
mekanis, apabila ada permasalahan
yang berhubungan dengan tenaga
kerja, maka unsure manusia dalam
organisasi disamakan
dengan factor produksi lain, sehingga pimpinan
perusahaan cenderung menekan
pekerja dengan upah yang minim
sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini
menunjukkan
sikap bahwa tenaga
kerja harus dikelompokkan
sebagai modal yang
merupakan factor
produksi. Dengan hal ini
maka
di
usahakan untuk
memperoleh
tenaga kerja yang murah namun bisa di manfaatkan
8
semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk
kepentingan
pemberi kerja. Pendekatan ini cukup dominan di negara–
negara industri barat sampai dengan tahun
1920 –an.
2. Pendekatan Paternalisme
(Paternalistik)
Dengan adanya perkembangan pemikiran dari
para pekerja yang semakin
maju dari para pekerja, yang menunjukkan
mereka dapat melepaskan diri
dari ketergantungan manajemen
atau pimpinan perusahaan
mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme
merupakan suatu konsep
yang menganggap manajemen
sebagai
pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha telah dilakukan
oleh
pimpinan perusahaan supaya para
pekerja tidak mencari bantuan dari
pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang
pada waktu periode tahun 1930–an.
3. Pendekatan Sistem Sosial (Human
Relation)
Manajemen Sumber Daya
Manusia atau personalia
merupakan proses
yang kompleks. Dengan kekomplekan kegiatan
manajemen Sumber Daya
Manusia, maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan
yang lain
yaitu pendidikan
sistem sosial yang merupakan
suatu
pendekatan yang dalam
pemecahan masalah selalu memperhitungkan
faktor – faktor lingkungan. Setiap ada permasalahan, maka diusahakan
dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan
resiko yang paling kecil, baik
bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi
kerja.
http://www.academia.edu/9917399/MAKALAH_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA diakses
pada tanggal 26 mei 2015 pada pukul 09.58 wib.
C.Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam
memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan sekaligus
dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model
yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa
digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan
model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi
departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara
laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi
departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi
berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah
2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah
panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak,
pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan
yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3. Model Finansial
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
6. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.
Hasibuan, Melayu S.P. 2003.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ruchiat, 2003. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Majalengka: STIE YPPM.
Ruchiat, 2003. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Majalengka: STIE YPPM.
http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2012/03/manajemen-sumber-daya-manusia.html diakses pada tanggal 01 juni 2015 pada pukul 15:12 wib.
D. Proses
Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Recruitment (pengadaan),
Pengadaan Manajemen Sumber
Daya Manusia Recruitment disini
diartikan pengadaan, yaitu
suatu proses kegiatan mengisi formasi yang
lowong, mulai dari
perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyarigan
sampai dengan pengangkatan dan
penempatan. Pengadaan yang
dimaksud disini lebih luas
maknanya, karena pengadaan dapat
merupakan salah satu upaya
dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini
adalah upaya penemuan calon
dari dalam organisasi maupun dari luar
untuk mengisi jabatan yang
memerlukan SDM yang berkualitas. Jadi
bisa berupa recruitment
from outside dan recruitment from within.
Recruitment from within merupakan
bagian dari upaya pemanfatan SDM
yang sudah ada, antara lain
melalui pemindahan dengan promosi atau
tanpa promosi. Untuk pengadaan
pekerja dari luar tahapan seleksi
memegang peran penting.
2. Maintenance (pemeliharaan)
Pemeliharaan atau maintenance
merupakan tanggung jawab setiap
pimpinan. Pemeliharaan SDM
yang disertai dengan ganjaran (reward
system) akan berpengaruh
terhadap jalannya organisasi. Tujuan utama
dari pemeliharaan adalah untuk
membuat orang yang ada dalam
organisasi betah dan bertahan,
serta dapat berperan secara optimal.
Sumber daya manusia yang tidak
terpelihara dan merasa tidak
memperoleh ganjaran atau
imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari
organisasi atau bekerja tidak optimal. Pemeliharaan
SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama
hakikat manusianya. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia
mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia
mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan
manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian
pimpinan dalam manajemen SDM.
3. Development (pengembangan)
Pengembangan Sumber Daya
Manusia Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu
pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi.
Apabila organisasi ingin berkembang yang diikuti oleh pengembangan sumber daya
manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan
merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan
intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan
mempersiapkan calon tenaga yang digunakan
oleh suatu organisasi,
sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau
keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis
kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu:
a. Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan :
“Bagaimana organisasi melakukan pelat ihan bagi pekerjanya”,
b. Analisis pekerjaan, dengan
pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu
melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,
c. Analisis pribadi, menekankan “Siapa
membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”.Hasil analisis ketiga aspek tersebut
dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di
organisasi tersebut.
http://www.academia.edu/9917399/MAKALAH_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA diakses
pada tanggal 26 mei 2015 pada pukul 10:10 wib.
12
E. Peran dan
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Peranan
karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah
perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang
memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat
tingkatan (quadrant) yaitu self employed, employe, pebisnis dan investor.
Karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka; waktu,
tenaga dan pikiran untuk perusahan dan mendapat kopensasi dari perusahan
tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum. Dalam MSDM yang
ingin ditelah adalah karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran, tenaga dan
waktu- kepada orang lain atau perusahaan. Disini terjadi sebuah ikatan atau
kontrak mengenai hak dan kewajiban masing-masing. Fungsi
manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam
manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya
Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi
Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC).
Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).
Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning,
Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).
Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning,
13
Organizing,
Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB).Dalam
manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale
Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora
mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi
manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan
Melakukan
persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection). Persiapan.
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan/
forecast akan
pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor
yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal
seperti jumlah kebutuhan karyawan baru,
struktur
organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal
seperti
hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2. Rekrutmen
& Seleksi
Rekrutmen
tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon
atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk
memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
14
perusahaan.
Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi
pekerjaan/ job descriptiondan juga spesifikasi pekerjaan/
job
specification.
1. Seleksi
tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan
tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap
awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar
riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar
dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal
memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat
terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan
proses seleksi lainnya.
3.
Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
1.Pengembangan
dan evaluasi karyawan (Development and evaluation).
Tenaga kerja
yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu
diperlukan
suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di
bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu
proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari
karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
2.Memberikan kompensasi dan proteksi
pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas
kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi
yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja
yang ada pada lingkungan eksternal.
4. Promosi,
Pemindahan dan Pemisahan
1.Promosi
adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai
pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih
tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi,
kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi
pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
2.Pemisahan,
disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah
perpindahan sementara atau tidak definitif seorang
pegawai dari
daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja
dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
3.Terminasi
adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena
melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
4.Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai
dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
5.Pengunduran
diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya
dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
http://www.academia.edu/9917399/MAKALAH_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA diakses
pada tanggal 26 mei 2015 pada pukul 10.26 wib.
F.
Komponen-Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Abdurrahmat
Fathoni, dalam bukunya Manajemen
Sumber Daya Manusia, bahwa komponen manajemen sumber daya manusia yaitu
pemimpin kantor (perusahaan), karyawan (tenaga kerja) dan masyarakat. Ada pula
yang berpendapat bahwa tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas
pengusaha, karyawan dan pemimpin.
1. Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan
modelnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu
tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
2. Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu
perusahaan,karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan
terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, system, proses, dan
tujuan yang ingin dcapai. Lalu siapakah sebenarannya yang disebut kayawan itu?
Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya)
dan mendapatkan kumpensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu.
Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak
memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu
perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial
(pimpinan).
a. Karyawan Operasional
Karyawan operasional adalah setiap orang yang secara
langsung harus mengerjakannya sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah
atasan.
b. Karyawan Manajerial
Karyawan Manajerial adalah setiap orang yag berhak
memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan
sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan–kegiatan
orang lain. Karyawan manajerial ini dibedakan atas manajer lini dan manajer
staf.
1) Manajer Lini
Manajer Lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai
wewenang lini (line authority), berhak dan bertanggung jawab langsung
merealisasi tujuan perusahaan.
2) Manajer Staf
Manajer staf adalah pemimpinan yang mempunyai yang
mempunyai wewenang staf (staff authority) yang hanya berhak memberikan saran
dan pelayanan untuk memperlancar penyelesaian tugas–tugas manajer lini.
http://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=100 diakses
pada tanggal 01 juni 2015 pada pukul 15:39wib.
3) Pemimpin
atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang
dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya
seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja
efektif sesuai dngan perintahnya. Asas–asas kepemimpinan adalah bersikap tegas
dan rasional bertindak konsisten dan belaku adil dan jujur.
Setiap pemimpin atau manajer termasuk manajer
personalia, karena tugasnya mengatur personal yang menjadi bawahannya. Berikut
ini dua pendapat yang membedakan manajer lini dan manajer personalia.
Manajer lini dalam memimpin perusahaan dengan
pendekatan social system dan technical system atau pendekatan system
sosioteknik, agar interaksi atasan dan bawahan harmonis dalam mewujudkan
hasilyang optimal.
Manajer personalia pendekatannya hanya dengan system
kerja sama sosial atau cooperative social sysem approach, sebab dalam
pelaksanaan tugas– tugasnya tidak menyangkut metode kerja, mesin–mesin dan
equipment, karena dia tidak merealisasi tujuan perusahaan secara langsung.
Faktor
apa sajakah yang mendukung manajer dapat memimpin para bawahanya?
Menurut John Frech dan Bertram Raven. Faktor yang
dapat mendukung manajer dalam memimpin para bawahannya antara lain sebagai berikut.
1.
Otoritas – otoritas manajer untuk coercive power, reward power,
legitimate power, expert power dan reference power
2.
Para karyawan masih mempunyai kebutuhan yang sama, yaitu kebutuhan makan
, hidup berkelompok, kebutuhan sosial, kebutuhan kerja, dan kebutuhan untuk
memperoleh kepuasan kerja.
3.
Orang–orang mau bekerja sama dan hidup berkelompok karena adanya
keterbatasan (limit factors) yaitu keterbatasan fisik dan mental.
4.
Orang–orang mau bekerja karena keinginan untuk mempertahankan hidup,
berkuasa, mendapat pujian dan pengakuan.
Jadi, seorang manajer dalam memimpin para bawahanya
harus mampu memberikan dorongan, pengarahan, bimbingan, penyuluhan,
pengendalian, keteladanan dan sikap jujur serta tegas agar para bawahan mau bekerja
sama dan bekerja efektif untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
http://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=100 diakses
pada tanggal 01 juni 2015 pukul 15:40 wib.
G. Metode
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan pada
metode-metode yang telah ditetapkan dalam program pengembangan perusahaan.
Program pengembangan ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu
manajer personalia atau suatu tim. Dalam program pengembangan telah ditetapkan
sasaan, proses, waktu, dan metode pelaksanaannya. Agar lebih baik maka program
ini hendaknya disusun oleh manajer atau tim serta mendapatkan ide, saran, dan kritik
yang bersifat konstruktif. Metode pengembangan harus didasarkan kepada sasaran
yang ingin dicapai.
Sasaran pengembangan karyawan adalah :
1. Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan atau technical skills.
2. Meningkatkan keahlian dan
kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau managerial skills dan
conceptual skills.
Metode pengembangan terdiri atas :
1. Metode latihan atau training
2. Metode pendidikan atau
education
Latihan/training diberikan kepada karyawan operasional, sedangkan
pendidikan/ education diberikan kepada karyawan manajerial.
Metode Latihan atau Training
Metode latihan harus didasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada
berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar
peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain.
Metode-metode latihan
1. On the job
Para peserta latihan langsung bekerja ditempat untuk belajar dan meniru
suatu pekerjaan dibawah bimbingan seorang pengawas. Metode latihan dibedakan dalam
2 cara, yaitu :
a. Cara informal, yaitu pelatih
menyuruh peserta latihan untuk memperhatikan orang lain yang sedang melakukan
pekerjaan, kemudian ia diperintahkan untuk mempraktekkannya.
b. Cara formal, yaitu supervisor
menunjuk seorang karyawan senior untuk melakukan pekerjaan tersebut,
selanjutnya para peserta latihan melakukan pekerjaan sesuai dengan cara-cara
yang dilakukan karyawan senior.
Kebaikan dari cara on the job ini adalah para peserta belajar langsung pada
kenyataan pekerjaan dan peralatan. Keburukannya adalah pelaksanaan sering tidak
teratur (tidak sistematis), dan kurang efektif jika pengawas kurang pengalaman.
2. Vestibule
Vestibule
adalah metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau bengkel yang biasanya
diselenggarakan dalam suatu perusahaan industri untuk memperkenalkan pekerjaan
kepada karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjaan tersebut. Melalui
percobaan dibuat suatu diplikat dari bahan, alat dan kondisi yang mereka temui
dalam situasi kerja yang sebenarnya.
3. Demonstation and example
Yaitu metode
latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara
mengerjakan sesuatu pekerjaan. Demontrasi ini biasanya dilengkapi dengan
gambar, teks, diskusi, video dan lain-lain.
4. Simulation
Simulasi
merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi
yang sebenarnya, tapi hanya merupakan tiruan saja. Simulasi merupakan suatu
teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari
pekerjaan yang akan dijumpainya.
5. Apprenticeship
Metode ini
adalah cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan, sehingga para karyawan
yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
6. Classroom methods
Metode
pertemuan dalam kelas meliputi pengajaran, diskusi, role playing, metode studi
kasus, seminar dan lain-lain.
Metode Pendidikan (education
method)
Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan
kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara efektif. Seorang manajer yang
efektif pada jabatannya akan mendapatkan hasil yang optimal. Metode pendidikan
menurut Andrew F.Sikula adalah sebagai berikut :
a. Training
methods atau classroom method
Ini
merupakan metode latihan didalam kelas yang disebut juga metode pendidikan
(development), karena manajer adalah juga karyawan.
b. Understudies
Understudies
atau under study adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktek
langsung bagi seseorang yang dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya.
c. Job rotation
and planned progression
Job rotation
adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari
suatu jabatan ke jabatan lainnya secara periodik untuk menambahkan keahlian dan
kecakapannya pada setiap jabatan.
d. Coaching-counseling
Metode ini
adalah metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan
keterampilan kerja kepada bawahannya.
Counseling sebagai cara pendidikan dengan melakukan diskusi pekerja dan
manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya,
ketakutannya, dan aspirasinya.
e. Junior board
of executive or multiple management
Merupakan
suatu komite penasehat yang terdiri dari calon-calon manajer yang ikut
memikirkan atau memecahkan masalah-masalah perusahaan untuk kemudian
direkomendasikan kepada manajer lini (top management).
Kebaikannya,
biaya pendidikan murah, mempermudah mendapatkan pengalaman praktis, dan
membantu pencarian manajer yang berbobot. Kelemahannya, pendidikan waktunya
cukup lama, dan perumusan masalah sering bertele-tele.
f. Committee
assignment
Yaitu komite
yang dibentuk untuk menyelidiki, mempertimbangkan, menganalisis dan melaporkan
suatu masalah kepada pimpinan. Bentuk komite diantaranya adalah komite formal
dan informal, komite tetap dan sementara, serta komite eksekutif dan staf.
g. Business games
Business
games (permainan bisnis), adalah pengembangan yang dilakukan dengan di adu
untuk bersaing memecahkan masalah tertentu. Permainan disusun dengan
aturan-aturan tertentu yang diperoleh dari teori ekonomi atau studi operasi
bisnis. Tujuannya untuk melatih para peserta dalam pengambilan keputusan yang
baik pada situasi/kondisi dan objek tertentu.
h. Sensitivity training
Maksudnya
adalah pendidikan untuk membantu para karyawan agar lebih mengerti tentang diri
sendiri, menciptakan pengertian yang lebih mendalam di antara para karyawan dan
mengembangkan keahlian setiap karyawan yang spesifik.
i. Other
development method.
Metode ini
digunakan untuk tujuan pendidikan terhadap manajer, untuk meningkatkan
keahlian, keterampilan, kecakapan dan kualitas agar karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaannya lebih efektif dan mencapai prestasi kerja optimal.
http://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=100 diakses
pada tanggal 01 juni 2015 pukul 15:45 wib.
16
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas
jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum
permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat
diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas
sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai
keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka
negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya Manajemen
Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis, pendekatan
paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaitu
recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development
(pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja,
pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi,
pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena
MSDM berarti mengatur, mengurus SDM
17
berdasarkan visi perusahaan
agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia
dalam organisasi, meningkatkan kinerja,
mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan
fleksibilitas.
B. Saran
Penulis
berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa khususnya
para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan
mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif.
18
DAFTAR
PUSTAKA
Hasibuan, Melayu S.P. 2003.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ruchiat, 2003. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Majalengka: STIE YPPM.
Ruchiat, 2003. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Majalengka: STIE YPPM.
Manullang.M. Dasar-Dasar Manajemen.
Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press, 2005.
Siagian, Sondang P. (2006),
Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas, Bumi Aksara, Jakarta.
Farida. 2010. Diunduh dari: http:
//faridanoviana.blog.perbanas.ac.id
pada tanggal 7 oktober 2012
0 komentar:
Posting Komentar