Selasa, 28 Juni 2016

MAKALAH KETAHANAN NASIONAL



MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KETAHANAN NASIONAL
Dosen: Nanik Ida Rosini, SH, MH

Disusun :
1.    Imam Fahri
2.    Rizky Alfhiatna
3.    Sarimauli
4.    Siti Nurhasanah
5.    Witriyah

Fakultas Ekonomi (Akuntansi)
UNIVERSITAS PAMULANG

2014-2015



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasihNya, memberikan kemampuan dan kemudahan bagi penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman penulis tentang ketahanan nasional , menjadikan keterbatasan penulis pula untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam tentang makalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu penulis sangat mengharap kritik yang membangun dari para dosen dan pembaca makalah ini. Hal ini penulis lakukan agar dalam melangkah ke depan penulis mampu menciptakan hal yang lebih dari yang sekarang.
Penulis menyadari betul, bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun atas segala kekurangan. Atas perhatian para pembaca penulis haturkan terima kasih.

                                                                                                     Tangerang, 07 Januari 2015

                                                                                                 Tim Penyusun
                                                                                                                           Kelompok 6

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………     i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..     ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………   1
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………………………….    2
1.3  Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………...    2
BAB II PEMBAHASAN
1.1  Pengertian Ketahanan Nasional……………………………………………………………     3
1.2  Pengaruh HAM,Demokrasi dan Lingkungan Hidup……………………………………....     4
1.3  Terdiri dari apa pengaruh Aspek Ketahanan Nasiona……………………………………..     7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………...   17
3.2 Saran……………………………………………………………………………………….   17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………    18











ii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional. Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar


1

Sejauh ini Gelobalisasi membawa angin perubahan terhadap kehidupan Negara dan bangsa. Hubungan antara umat manusia antar Negara dangat intens seakan-akan menggilas Negara bangsa (cation state) dan membangun citra global. Sebagai bangsa Indonesia, dengan berpijak pada budaya pancasila, kita harus siap menghadapi kekuatan global tersebut, agar tetap eksis
sebagai suatu bangsa dalam pergaulan dunia, karena untuk itu kita mengetahui kekuatan dan kelemahan yang kita miliki dalam segenap aspek kehidupan (astagafra). Kekuatan yang kita miliki dalam astagafra (geografi, sumber kekayaan alam, demografi, ideology, politik, ekonomi, sosialbudaya dan hamkam) kedudukannya dapat di pertahankan di tingkatkan dan di kembangkan.
Kunci dalam meningkatkan ketahanan nasional Indonesia adalah peningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menuju kepenguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang di landasi oleh iman dan takwa (infaq).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas serta dikaitkan dengan permasalahan yang penulis akan terangkan maka penulis ini akan di fokuskan pada pembahasan tentang : “Meningkatkan Ketahanan Nasional Indonesia dalam Menghadapi Era Globalisasi”.
1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan apa saja yang ingin di carikan jawabannya. Atau dengan kata lain, perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai rupa lingkup permasalahan yang akan di bahas.
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain sebagai kesadaran bahwa meningkatkan ketahanan Nasional Indonesia dalam menghadapi Era Globalisasi ini kita dapat mencapai tingkat ketahanan Nasional yang di hasilkan tetap dalam kerangka atau ikatan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan bangsa Indonesia dan dapat memberikan jaminan terhadap identitas dan Integrasi bangsa Indonesia dan Negara kesatuan Republik Indonesia serta tercapinya tujuan dan cita-cita Nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Ketahanan Nasional Bangsa Negara indonesia
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya.
Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.
Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.Untuk mengetahui ketahanan nasional,sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.






3

2.2   Pengaruh HAM, Demokrasi dan Lingkungan Hidup Terhadap Ketahanan   Nasional
Pada era reformasi dewasa ini permasalahan HAM, Demokrasi dan Lingkungan Hidup sangat mempengaruhi upaya bangsa Indonesia dalam membina dan mengembangkan ketahanan nasional. Permasalahan tersebut merupakan suatu isu global sehingga semua negara termasuk negara Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari persoalan tersebut. Namun kendala bagi negara berkembang seperti Indonesia adalah bagaimana ketiga isu tersebut tidak menjadi alat wacana negara-negara adidaya untuk melakukan tekanan terhadap negara-negara yang tidak sesuai dengan visi negra adidaya terebut. Misalnya isu tentang HAM di Indonesia, banyak negara besar yang oleh karena kepentingan politiknya senantiasa mengadakan tekanan terhadap Indonesia, dengan memberikan bantuan politis maupun dana terhadap lembaga-lembaga masyarakat yang melakukan tekanan politik terhadap pemerintah Indonesia, sehingga konsekuensinya dapat melemahkan ideologi dan ketahanan nasional.   
   Ketahanan nasional diberbagai bidang dipengaruhi oleh masalah-masalah yang terkait dengan isu dan aktifitas hidup yang sering diasosiasikan dengan permasalahan HAM, Demokrasi, dan Lingkungan Hidup.
                   1.    Hak Asasi Manusia
Ada beberapa pengertian yang berhubungan dengan HAM, diantaranya   yaitu:
a.   Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi oleh negara, hukum, pemerintahan dan setiap orangdemi kohormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
b.   Kewajiban Dasar Manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan      
      menyebabkan tidak mungkin terwujudnya dan tegaknya Hak Asasi Manusia
c.   Diskriminasi adalah setiap pembatasan-pembatasan atau pengucilan yang langsung atau tidak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnis, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan, politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan pengakuan pelaksanakan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar


4
      dalam kehidupan baik individu maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.
d.   Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat baik jasmani maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan dari seseorang.
e.    Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik yang disengaja atau yang tidak disengaja secara melawan hukum, mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh UU dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak mendapatkan penyelsaian hukum yang adil dan benar.
                      2.    Demokrasi
Secara umum Demokrasi diartikan pemerintahan rakyat. Dalam pemerintahan rakyat sangat memegang peranan dan lebih berfungsi sebagai subjek pemerintahan. Secara singkat demokrasi disimpulkan sebagai seperangkat gagasan dan prinsip kebebasan. Atau dapat juga dimaknakan sebagai penghargaan terhadap harkat martabat manusia dan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan sebagai manusia yang mandiri dan dengan ketentuan tertentu menyampaikan pendapatnya secara bermartabat pula.
Demokrasi mengandung nilai-nilai antara lain:
1.      Pengakuan adanya perbedaan-perbedaan di masyarakat baik dalam hal kenyataan obyektif pendapat maupun kepentingan.
2.      Adanya cara penyelsaian terhadap kepentingan yang berbeda tersebut dengan cara damai, tertib, adil dan beradab.







5
Secara umum (universal) demokrasi sering dicirikan dengan adanya unsur-unsur dibawah ini yag disebut soko guru demokrasi:
1.    Kedaulatan rakyat
         2.    Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
         3.    Kekuasaan mayoritas
4.    Diakuinya hak-hak minoritas
5.    Jaminan terhadap hak asasi manusia
6.    Pemelihan yang bebas dan jujur
7.    Persamaan didepan hukum
8.    Pembatasan pemerintahan secara konstitusional
9.    Pluralisasi sosial, eknomi dan politik
10. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.
                    3.    Lingkungan Hidup
Pengertian Lingkungan Hidup adalah semua kondisi yang ada disekitar manusia, hewan maupun tumbuhan dan benda lainnya. Lingkungan hidup merupakan suatu ekosistem yang saling berhubungan. Bila terjadi ketidakberesan diantara unsur penyusun ekosistem tersebut maka tidak seimbamg akan terjadi yang selanjutnya akan berakibat terganggunya unsur ekosistem yang lain.
Kegitan yang dilakukan manusia dapat menyebabkan kerusakan dan penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan hidup. Misalnya pengerusakan lingkungan karena nafsu manusia untuk memperoleh keuntungan secara ekonomis. Oleh karena itu, penataan terhadap kegiatan yang berakibat pada rusaknya lingkungan harus dilakukan. Pembangunan yang berkelanutan menjadi istilah dan semboyan yang berisi tekad bangsa-bangsa didunia untuk memerangi kerusakan lingkungan.
       






6
2.3   Pengaruh Aspek dalam Ketahanan nasional terdiri dari :

A.PENGARUH  ASPEK  IDEOLOGI
Ideologi => Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
1.  IDEOLOGI DUNIA
a.Liberalisme(Individualisme)
        Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer,Harold.J.Laski
b.Komunisme(ClassTheory)
      Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,akan:
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan     segala cara untuk mencapai tujuan.
2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
7
c.Paham Agama
adaalah  Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2.   IDEOLOGI PANCASILA
         Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi danmengatasi segala tantangan,ancaman,hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidaklangsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupanideologi bangsa dan negaraIndonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
    Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
1.
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2.Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu           
   membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3.Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat      
   yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4.Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal  
   yang sangat mendasar.
5.Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari   
   tumbuhnya materialisme dan sekularisme
6.Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke  
   dalam mata pelajaran lain.






8
       B.PENGARUH ASPEK POLITIK
      Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan. Politik di Indonesia:
1. DalamNegeri
   
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
a.StrukturPolitik
     Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional
b.ProsesPolitik
    Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
c.Budaya Politik
    Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
 d.Komunikasi Politik
    Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
2. LuarNegeri
   
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
9

Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dandinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan PancasilaUUD‘45Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama internasional yang salingmenguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
        C.PENGARUH ASPEK EKONOMI
Perekonomian:
1.
Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat          meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
2.Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ‘45
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk

10
mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta.Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antaralain:
1.Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan  
   merata.
2.EkonomiKerakyatanMenghindari:
    a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
    b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
    c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
3.
Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.
4.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota  
   masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5.
Pemerataanpembangunan.
6.Kemampuan bersaing.
     D.PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA
     Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu
Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Ø  PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL BUDAYA
Struktur sosial budaya dimaksudkan sebagai jalinan unsur- unsur sosial budaya yang pokokdalam masyarakat. Ia merupakan cara bertingkah laku yang menandai adanya kelompok sosial.Struktur sosial melekat kedalam institusi sosial yang dibentuk secara historis. Dasar hubungan dalam struktur sosial adalah hubungan antar manusia berdasarkan status dan peranan yang saling berkaitan sehingga hubungan itu menjadi terpolakan.


11

Ø  STRUKTUR VERTIKAL DAN HORIZONTAL
*      Struktur Vertikal, secara vertikal struktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
*      Struktur Horizontal, secara horizontal masyarakat Indonesia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan- kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, dan kedaerahan. Perbedaan ini merupakan ciri masyrakat Indonesia yang majemuk.
Ø  Kondisi Budaya Indonesia
      Budaya Indonesia , seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki budaya yang sangat banyak dan beragam. Dari keberagaman budaya di negara kita ini tetapi kurangnya masyarakat untuk melindungi dan melestarikannya. Seperti contohnya kebudayaan kita di claim oleh Negara tetangga, yang paling menjadi pusat perhatian belum lama ini “Batik” yang di claim oleh malaysia, setiap kejadian pasti ada hikmahnya yaa, terlihat dari hebohnya mengenai fenomena ini memberikan kesadaran diri bagi masyarakat untuk lebih melestarikan budaya kita bahkan pemerintah sempat membuat kabijakan “kamis batik” bagi seluruh masyarakat indonesia agar mau memakai batik guna menjaga kelestarian budaya batik di indonesia. Selain peran masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk melestarikan budaya Indonesia, menurut saya “Pendidikan” tidak kalah penting , karena dunia pendidikan sebagai fasilitator guna memperkenalkan budaya-budaya indonesia kepada anak-anak (generasi) muda indonesia, dan jadikan pelajaran budaya itu sebuah kewajiban tidak hanya sebagai pelajaran tambahan hal ini tidak menutup kemungkinan semua masyarakat akan megenal budaya yang kita miliki. Selanjutnya bagaimana kita menyadarkan diri kita sendiri dan orang lain tentang bagaimana pentingnya melestarikan budaya Indonesia.Ada suatu pepatah bijak mengatakan :
   “ Suatu Negara tidak akan menjadi Negara yang besar jika tidak mengetahui    
   jati diri dari budaya Negara tersebut “.

12
D.PENGARUH ASPEK HANKAM
      Pertahanan Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan danmengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secaraterintegrasidanterkoordinasi.
     Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaranbela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanannegara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
 1.
Struktur kekuatan
2.
Tingkat kemampuan
3.
Gelar kekuatan
  Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
1.
Ancaman
2.
Misi
3.
Kewilayahan
4.
Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.


13

TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.
Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:Menegakkan HAM.Demokrasi.Penegakan hukum.Lingkungan hidup.Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat. 
Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS.
Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan
masyarakat terhadap bencana perang.

Ø  Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan
Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS. Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.

Ø  Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan Dan Keamanan.
              Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem Pertahanan dan Keamanan Negara, dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan NKRI dilaksanakan dengan menyusun, mengarahkan dan menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.



14
Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama dari pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI- POLRI sebagai intinya guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
           Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam baik secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

            
Analog dengan pengertian Ketahanan Nasional maka Ketahanan Pertahanan dan Keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan rakyat semesta, dalam mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi dan terkoordinasi, untuk menjamin penyelenggaraan Sistem Keamanan Nasional (dahulu Sishankamrata), menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara                               berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang ditandai sebagai berikut:
a. Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang Dan Damai.
b. Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan NKRI.
c. Pertahanan dan Keamanan Negara Merupakan Upaya Nasional Terpadu.
d. Pertahanan dan Keamanan Negara RI Diselenggarakan Dengan Siskamnas  
    (Sishankamrata).
e. Segenap Kekuatan Dan Kemampuan Pertahanan Dan Keamanan Rakyat Semesta.

          Konsepsi Hankam perlu mengacu kepada konsep Wawasan Nusantara, dimana Hankam diarahkan kepada upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan negara kesatuan RI yang meliputi wilayah laut, udara dan darat termasuk pulau-pulau besar dan kecil yang ada. Disamping itu kekuatan Hankam perlu antisipatif terhadap prediksi ancaman dari luar sejalan dengan pesatnya perkembangan Iptek Militer yang telah menghasilkan daya gempur yang tinggi dan jarak jangkau yang jauh.
15

         Dengan mengacu kepada negara-negara lain yang membangun kekuatan Hankam melalui pendekatan misi yaitu : hanya melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi, barangkali konsep “standing armed forces” secara proporsional dan seimbang perlu dikembangkan dengan susunan kekuatan Hankamneg yang meliputi :
        Perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang merupakan kekuatan TNI yang selalu siap dan dibina sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial yang terdiri atas POLRI dan RATIH sebagai fungsi WANRA, Perlawanan tidak bersenjata yang terdiri dari RATIH sebagai fungsi TIBUM, LINRA, KAMRA dan LINMAS, Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan bidang profesinya dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
Ø  Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
Dalam menjaga situasi Negara yang aman, ada beberapa yang menjadi permasalahan yang membuat tatanan Pertahanan dan Keamanan (HANKAM)dalam menjaga Ketahanan Nasional menjadi terganggu, antara lain:a)Meskipun ada begitu banyak media Pertahanan dan Keamanan diIndonesia, mengapa kejahatan terus saja berlangsung? b)Kejahatan yang sering terjadi, apakah mengindikasikan tidak ada perlakuan yang tegas dari Departemen Pertahanan?
c)Apakah tugas menjaga Pertahanan hanya tugas dari TNI dan menjagakeamanan hanya tugas dari Polri jika bertitik tolak dari KetetapanMPR No. VI dan VII/MPR/2000?



16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamika yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan.Demokrasi dan lingkungan hidup sangat mempengaruhi upaya bangsa Indonesia dalam membina dan mengembangkan ketahanan nasional.Demokrasi disimpulkan sebagai seperangkat gagasan dan prinsip kebebasan.Ideologi dunia ada yaitu Ideologi LIberalisme sama Komunisme.Ideologi Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari dasar budaya bangsa Indonesia.Untuk memperkuat ketahanan Ideologi perlu langkah pembinaan yakni pengamalan Pancasila secara obyektif dan subjektif.Politik ada dua macam yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.Sedangkan, Pengaruh aspek ekonomi sendiri adalah suatu sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu Negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian Negara yang bersangkutan. Struktur sosial budaya ada dua yaitu struktur secara vertikal dan horizontal.Sedangkan, HANKAM sendiri ialah pertahanan keamanan Negara RI dilaksanakan dengan menyusun,mengerahkan,menggerakan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintergrasi.
3.2 Saran
Sebagai seorang pemuda dan pemudi harusnya kita dapat mempertahankan ketahanan bangsa kita.hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain :
  • Mengerti dan faham akan negara kita sendiri,baik sejarah maupun norma serta undang-undang dan peraturan yang ada
  • Melakukan hal-hal positif yang membuat bangsa kita lebih hebat.misalnya dengan prestasi diluar negeri sehingga bangsa lain melihat kita sebagai bangsa yang sangat dibutuhkan oleh bangsa lain.terutama dalam Iptek.
  • Bersatu padu dalam menjaga persatuan tanpa membedakan ras,suku dan agama
  • Menjadikan bangsa kita ini menjadi suatu keluarga.yaitu dimana anggota yang keluarga yang satu terancam maka anggota keluarga yang lain ikut membantu pertahanan anggota keluarga yang terancam tersebut.
  • Tidak mudah terprovokasi oleh provokator.
  • Bersifat dan berjiwa pancasila serta mengikuti ajaran-ajaran yang ada di dalam pancasila dari sila pertama sampai sila kelima.


DAFTAR PUSTAKA




















18
 






0 komentar:

 

Ora Et Labora (Amazing Grace) Published @ 2014 by Ipietoon